Filsafat Islam

Periode Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plato, namun kemudian menyesuikannya dengan ajaran Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid, maka bila dalam filsafat lain masih “mencari Tuhan”, dalam filsafat Islam justru “telah ditemukan”.
Para tokoh-tokoh filsafat Islam;
a) Al-Ghazali
Nama aslinya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, ia lahir di Thus tahun 450 atau 1058 M.
Pemikiran al-Ghazali mengenai pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak kejadiaanya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahab, dimana proses pengajaran tersebut menjadi tanggungjawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah, sehingga menjadi manusia yang sempurna.
b) Al-Farabi
Nama aslinya Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan. Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kota Arab, ia dilahirkan pada tahun 257 H (870 M).
Pada abad-abad pertengahan, Al-Farabi sangat terkenal, sehingga orang-orang Yahudi banyak mempelejari karangan-karangannya. Diantara karangan-karangan tersebut adalah:
 Agharadhu ma Ba’da Ath-Thabi’ah.
 Al-Jam’u baina Ra’tai Al-Hakimain (Mempertemukan Pendapat Kedua Filosof; Plato dan Aristoteles).
 Tashil As-Sa’adah (Mencari Kebahagiaan).
 ‘Uyun ul-Masail (Pokok-Pokok Pesoalan).
 Ara-u Ahl-il MAdinah Al-Fadlilah (Pikiran-Pikiran Penduduk Kota Utama-Negeri Utama).
 Ih-sha’u Al-Ulum (Statistik Ilmu).
Filsafat Al-Farabi sebenarnya merupakan campuran filsafat Aristoteles dan Neoplatonisme dengan pikiran keislaman yang jelas dan corak aliran Syi’ah Imamiah. Misalnya, dalam soal mantik dan filsafat fisika, ia mengikuti Aristoteles, dalam soal etika dan politik, ia mengikiuti Plato, dan dalam soal metafisika, ia mengikuti Plotinus. Selain itu, Al-Farabi adalah seorang filosof sinkretisme (pemaduan) yang percaya akan kesatuan (ketunggalan) filsafat.
c) Al-Kindi
Nama aslinya Abu Yusuf bin Ishak dan terkenal dengan “filosof Arab”. Dikalangan kaum muslimin, ia adalah orang pertama yang memberikan pengertian tentang filsafat dan lapangannya ialah Al-Kindi. Dalam risalahnya yang ditunjukkan kepada Al-Mu’tasim, ia menyatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang termulia serta terbaik dan tidak bias ditinggalkan oleh setiap orang yang berfikir.
d) Ibnu Sina

Ibnu Sina berasal dari Paris, dan kegiatan intelektualnya ditunjukkan untuk menggabungkan ajaran Aristoteles dan Neoplatonisme. Dia menganut ajaran emanasi Plotinos, dan mengatakan Allah menyelenggarakan dunis secara tidak langsung melalui Intelek Aktif yang berasal dari Intelek Pertama.

0 komentar: