KEORGANISASIAN


KEORGANISASIAN
A. Pengertian
Dari sisi Epistimologi, keorganisasian berasal dari kata ‘Organisasian’ (Indonesia), Organisatie (Belanda) atau organization (Inggris) yang dapat diartikan sebagai susunan yang teratur, suatu badan.
Sementara dari sisi terminologi, definisi organisasi dapat diartikan sebagai berikut :
1.     Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang diberi peran tertentu dalam sistem kerja, pembagian kerja, dan pembagian tugas itu dibagi menjadi perincian tugas yang kemudian digabung dalam bentuk hasil.
2.    Organisasi adalah penegasan dan penentuan berbagai kewajiban kepada sekelompok orang serta pemeliharaan hubungan dari berbagai aktivitas yang dikelompokkan.
3.    Organisasi adalah sekelompok orang yang sedang bekerja sama kearah tujuan bersama dibawah kepemimpinan seseorang.
Bertolak dari beberapa definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya ada tiga faktor penentu dalam suatu organisasi: Pertama, adanya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kedua, adanya proses pembagian kerja. Dan ketiga, adanya sistem sosial.
B. Tujuan
Tujuan organisasi adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan, baik jasmani maupun rohani melalui kerjasama sekelompok orang. Tujuan organisasi ini menjadi dasar kehidupan yang harus dimengerti dan difahami oleh setiap anggotanya, karena disinilah sejatinya nafas organisasi ditentukan. Dengan tujuan itu akan diperoleh manfaat :
1.     Menambah semangat kerja anggota.
2.    Menjadi standar untuk mengukur sejauh mana dinamika organisasi itu dalam merambah ke tujuan.
3.    Menjadi motivator yang positif bagi anggota.
Dilihat dari segi proses terbentuknya, tujuan organisasi dapat diklasfikasikan menjadi :
1.     Tujuan Pokok, yakni tujuan yang dirumuskan pada saat pertama kali mendirikan suatu organisasi yang sekaligus dijadikan sebagai dasar organisasi.
2.    Tujuan Tambahan, yakni tujuan yang dirumuskan setelah sebagian tujuan pokok tercapai.        
Dilihat dari segi jangkauan waktu, tujuan organisasi dpat dibedakan menjadi :
1.     Tujuan Jangka Panjang, yakni tujuan yang hendak dicapai dalam waktu yang relatif lama.
2.    Tujuan Jangka Pendek, yakni tujuan yang akan dicapai dalam waktu yang relatif pendek.
Tetapi sesungguhnya, tujuan secara global dapat dibedakan menjadi 2 macam :
1.     Tujuan Ideal, artinya tujuan yang memuat nilai-nilai luhur, tujuan ini menjadi dasar segala tujuan organisasi.
2.    Tujuan Terminal, artinya tujuan yang berupa penjabaran dari tujuan ideal yang berupa bentuk tahapan-tahapan.

C. Departemenisasi dalam Organisasi
Departemenisasi adalah : aktivitas menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu.
            Satuan organisasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.     Satuan Organisasi Utama, yaitu satuan organisasi yang berkedudukan langsung dibawah pimpinan
2.    Satuan Organisasi lanjutan, yaitu satuan organisasi yang berkedudukan dibawah satuan utama.
Disamping satuan-satuan tersebut, terdapat satuan organisasi khusus sebagai implikasi keterbatasan struktur organisasi, satuan khusus itu berupa :
a.    Panitia
b.    Satuan Tugas
c.     Komisi
d.    Team


D. Koordinasi Organisasi
Koordinasi organisasi artinya sinkronisasi yang reguler dari berbagai upaya untuk menciptakan kelayakan kuantitas, waktu, pengarahan pelaksanaan yang membentuk keselarasan dan kesatuan tindakan demi tujuan yang ditentukan.
Unsur-unsur koordinasi adalah sebagai berikut :
1.     Ada kestuan tindakan
2.    Ada persesuaian antara bagian/satuan organisasi
3.    Ada keselarasan aktifitas, tugas, wewenang, dan tanggung jawab
4.    Ada sinkronisasi
Efek ketiadaan koordinasi dalam organisasi menyebabkan hilangnya batas wewenang yang berlanjut pada pelemparan tanggung jawab, benturan kerja, stagnasi dalam mekanisme organisasi, akhirnya terjadi perebutan wewenang satuan organisasi yang membawa pada kehancuran organisasi.
Sementara manfaat koordinasi, disamping adanya kejelasan wewenang, terhindarnya pertentangan, perebutan fasilitas, juga akan terjadi kasamaan arah dalam rambah menuju tujuan.

E.  Rentangan Kontrol
Sejumlah satuan organisasi yang secara apik dapat dipimpin oleh seorang atasan, biasanya disebut dengan ‘Span of Control’ 9rentangan kontrol) atau ‘Span of Supervision’ (rentangan supervisi).
Faktor-faktor yang mempengaruhi ‘Span of Control’ adalah :
1.      Faktor Subyektif, faktor yang melekat pada seseorang. Seperti usia, kepandaian, kejujuran, kesehatan, pengalaman, dll
2.     Faktor Obyektif, faktor yang berada diluar diri seseorang. Seperti kondisi organisasi (labil/stabil), kedudukan antar pejabat, corak pekerjaan.

F.  Tata Hubungan Organisasi
Tata hubungan organisasi ( Comparative Communication) artinya suatu proses yang mencakup penyampaian dan penyalinan yang akurat dari ide-ide dengan maksud untuk menimbulkan yang mengarah pada pencapaian tujuan secara efektif.

Secara garis besar tata hubungan organisasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1.     Tata Hubungan Kedalam, tata hubungan yang berlangsung didalam organisasi. Meliputi :
a.    Hubungan Vertikal, proses penyampaian suatu warta dari pimpinan kepada bawahan.
b.    Hubungan Horizontal, proses penyampaian suatu warta antar satuan yang sederajat.
2.    Tata Hubungan Keluar, yaitu hubungan yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan organisasi lain atau dengan masyarakat luas (Public Relation).  
Tata hubungan dalam organisasi, meliputi :
1.     Hubungan Hirarkhi, hubungan antara satuan dengan bawahan yang berupa pemberian perintah/tanggung jawab.
2.    Hubungan Konsultasi, hubungan langsung antar satuan organisasi untuk memberikan bantuan keahlian.
3.    Hubungan Koordinasi, hubungan antar satuan organisasi dengan maksud untuk menjamin keselarasan kerja.
4.    Hubungan Informasi, hubungan antar satuan organisasi dengan maksud untuk saling memberikan informasi.
5.    Hubungan Kontrol, hubungan antar satuan organisasi dengan maksud untuk mengontrol pelaksanaan aktifitas.
Hubungan Penunjang, hubungan antar satuan penunjang dengan


2 komentar: